Jumat, 04 Mei 2012

Untitled

Kali ini aku mau menceritakan tentang seseorang yang pernah mengisi hati dan hari-hariku. Bukan maksud untuk mengingatnya lagi. Tapi pada kenyataanya aku memang belum bisa melupakan sosoknya. Sebut aku bego, tolol, idiot atau apalah itu. Memang aku seperti itu. Dulu aku selalu bilang cewek yang menangisi ataupun tidak mau merelakan pacarnya pergi adalah cewek bego. Tapi sekarang aku tahu rasanya jadi seperti mereka. Aku gak pernah ngalamin hal ini. Setidaknya sudah lama sekali ini terjadi. Pertama kali aku mengalaminya adalah beberapa tahun lalu, dengan cinta pertamaku. Cinta pertama yang tak pernah kugapai karena ia begitu tinggi dan aku begitu rendah. Aku cukup senang karena telah mengenalnya walaupun aku sakit saat tahu dia sudah memiliki orang lain yang mengisi hatinya. Tapi ini berbeda. Kali ini adalah orang yang benar-benar berbeda. Aku selalu melihatnya sebagai sosok duplikat dari cinta pertamaku. Namun ini bukanlah alasan aku mencintainya. Bukan karena aku melihat dia adalah cinta pertamaku. Mereka orang yang berbeda tapi dengan sifat yang menurutku sangat langka ditemui dimasa sekarang ini. Itu baru awalnya. Siapa menyangka cowok sealim, sebaik dan selugu dia bisa berubah dalam hitungan hari? Aku pun tidak bisa mempercayai hal itu, tapi inilah faktanya. Aku tidak bermaksud mengumbar kejelekannya disini. Aku hanya ingin jika suatu saat dia membaca ini dia mengerti bagaimana perasaanku padanya. karena sepanjang apapun penjelasanku kepadanya itu tidak akan pernah berarti untuknya. Sejujurnya aku bukanlah cewek dewasa didepan cowokku. Aku selalu tidak mau mengalah pada cowokku yang terdahulu. Kenapa? Karena jujur aku lelah selalu bersikap dewasa kepada keluarga, dan teman-temanku. Itulah sebabnya aku ingin bersikap sedikit kekanakan kepada cowokku. Salahkah itu? Sesalah apapun itu seharusnya ia bisa mencari tahu alasannya. Tapi dia tidak pernah berusaha mencari tahu. Dan jujur aku tidak pernah menampakkan sifat childish-ku kepadanya. Aku selalu bersikap dewasa karena aku pikir mungkin dia akan menjadi yang terakhir untukku. Tapi ternyata dia jauhhh lebih tidak dewasa. Coba jelaskan dimana letak kedewasaan seorang laki-laki yang setiap ada masalah selalu minta putus? Aku awalnya berusaha mengalah dan tidak mempermasalahkan. Tapi apa? Berulang kali dia tunjukkan sikap yang sama. Cowok yang sudah melanggar prinsipku, pasti aku sudah benar-benar marah. Tapi saat dia melakukan itu. Meminta hal yang melanggar prinsipku, aku hanya bersabar dan berusaha menjelaskan. Tapi dia masih sering meminta hal itu. Jujur mungkin inilah pacaran paling tidak sehat. Bukan karena aku melakukan hal yang buruk. Hanya saja aku seperti terlalu memaksakan diriku dan hatiku untuknya. Lama-lama aku lelah dengan semua itu. Sudah cukup aku menanggung masalah keluarga, masalah teman yang membuatku terkadang jengkel dan masalah masa laluku. Aku tidak ingin menambahnya lagi dengan masalah percintaan. Tapi mungkin ini memang salahku mencintainya terlalu dalam. pada akhirnya hubungan itu kandas dan ia tidak mau mengakui kalo dia yang memutuskan itu semua. Dia selalu berkata aku yang memutuskannya. Hanya masalah seperti inipun dia melimpahkan semua kesalahan padaku. Berhari-hari aku merasa sakit. Awalnya aku berkomitmen untuk tetap bersahabat dengannya. Tapi entah kenapa sulit untukku melakukannya. Bukan aku membencinya. Hanya saja luka ini masih terasa sakit untukku. Aku pernah membaca artikel yang menyatakan bahwa saat patah hati cewek akan melampiaskan semua kesedihan di awal dan pada akhirnya mereka bisa melupakan cowok dengan cepat. Sedangkan cowok berlaku biasa di awal tapi sedih dibelakang. Tapi entah kenapa aku merasa artikel itu tidak tepat untukku. Karena susah sekali untukku melupakannya. Dan dia mudah sekali melupakanku. Untuk itulah aku tidak pernah berani melihat jejaring sosialku jika ada dia disana. Aku tidak berani untuk membalas pesannya. bahkan semua hal yang ia suka menjadi hal yang aku benci. Karena setiap aku mengingat hal yang ia suka, saat itu pula aku mengingatnya. Terlalu menyakitkan bagiku untuk mengingatnya. Aku berharap tidak akan pernah bertemu dengannya. Aku takut sakit itu akan bertambah dalam. Padahal karena dia aku bangkit dari luka masa laluku. Tapi ternyata sekarang karena dialah aku begitu tidak peduli dengan percintaan. Temanku pernah bilang "Mungkin terlalu cepat untukmu menjatuhkan pilihan ke orang lain. Padahal kamu belum siap menghadapinya". Aku juga pernah denger mantanku pernah bilang ke aku "Kamu butuh orang yang benar-benar bisa mengerti kamu. Bisa menyayangimu dan menjaga hatimu yang rapuh". Mungkin benar aku belum siap. Hatiku belum siap untuk menerima luka itu lagi...... Mungkin ini memang bukan salahmu. Ini salahku yang berani jatuh cinta tapi tidak berani untuk menerima lukanya..Mungkin dari awal hubungan kita adalah kesalahan besar. Mungkin memang seharusnya kita tidak pernah bertemu. Mungkin seharusnya aku yang pergi jauh. Tapi kenyataanya aku tak pernah bisa jauh-jauh darinya. Walaupun jauh terkadang aku masih sering mendengarkan lagu yang ia suka, membaca sms dia yang dulu. Walaupun hal itu hanya menambah lukaku...Aku benci seperti ini...Aku sangat membenci diriku yang begitu bodoh sampai semua lelaki pun mungkin bisa membodohiku......

Sepenggal lirik lagu korea yang arti liriknya mirip dengan keadaanku :

Byul - I think


I refused to believe that it could be so,
There's no way that I'm in love with you,
I lied to myself that it's just a petty jealousy,
That I must be feeling lonely, but I cannot hide it anymore.

I think I love you
But it must be so, cause I miss you
Without you,
I cannot do anything,
And you are always on my mind,
So seeing this, it must be,
I was unaware,
But now I can see that
We are not meant for each other, and being friends is the best thing for us,
There isn't a single thing we have in common,
So I claimed there's no way we can be lovers,
But I don't want to make excuses anymore.

I think I love you
But it must be so, cause I miss you
Without you,
I cannot do anything,
And you are always on my mind,
So seeing this, it must be,
I was unaware,
But now I can see that
Your presence have delved deeply into my heart.

Why didn't I know that it was you,
Why couldn't I see it when it was right in front of me,
It was beside me all along,
But only now can I see love.

I think I love you
But it must be so, cause I miss you
Without you,
I cannot do anything,
And you are always on my mind,
So seeing this, it must be,
I was unaware,
But now I can see that
Your presence have delved deeply into my heart.

0 komentar:

Posting Komentar